Lahan Warga Kampar Ambruk

Dua Hari Berturut-turut Lahan Warga Kampar Ambruk

Media Kampar – Dua Hari Berturut-turut Lahan Warga Kampar Ambruk. Hujan deras yang melanda Kab. Kampar dua hari berturut-turut sejak Sabtu hingga Minggu pagi kemarin kembali menyebabkan abrasi di daratan Kampar.

Kali ini abrasi menghantam pesisir desa Kecamatan Kampar. Setidaknya sekitar 100 hektare lahan gambut di pesisir Utara Dusun III RT02 RW06 Desa Simpang Ayam, Kabupaten Kampar dilaporkan amblas ke laut.

Dua Hari Berturut-turut Lahan Warga Kampar Ambruk. Lahan yang amblas sebagian besar perkebunan masyarakat.

Di antaranya kebun nanas, serta perkebunan sawit ambruk diduga akibat gerusan air setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat semalaman.

Amblasnya lahan gambut di wilayah itu sebelumnya juga pernah terjadi, pada tahun lalu.

baca Juga :Ramos Teddy Bantu Petani Kampar Bibit Tanaman Buah

Sedikitnya meludeskan sekitar tiga hektar pada tahun lalu, sedangkan di bulan Desember 2022 ini merupakan kejadian terparah.

Kondisi lahan gambut mencapai kedalaman sekitar empat-enam meter itu, diperparah dengan hantaman gelombang laut pasang atau abrasi.

Kepala Desa (Kades) Simpang Ayam Mujiono membenarkan adanya peristiwa ratusan hektar lahan milik warganya amblas ke laut itu.

Selain amblas, sebagian lahan mengalami retakan retakan hebat dari permukaan tanah.

Pada Sabtu malam ratusan hektar lahan amblas ke laut setelah diguyur hujan lebat dan diperparah dengan hantaman gelombang laut Selat Malaka saat pasang,” ungkap Kades Mujiono.

Akibat amblasnya lahan gambut ini perkebunan masyarakat ini tidak dapat dimanfaatkan lagi dan terpaksa dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.Tidak dapat diolah lagi dan terpaksa dibiarkan begitu saja karena tanamannya juga sudah rusak,” tambahnya.

Baca Juga :Anak Usia 7 Tahun Dicabuli di Atas Sepeda Motor

Adanya musibah ini, Kades Mujiono berharap ada perhatian serius dari pemerintah di wilayahnya.

Apalagi permukiman warga dengan lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer, dengan kejadian itu akan semakin bergeser dan mendekat.

Semakin dekat permukiman warga, oleh karena itu kami berharap ada perhatian yang serius dari pemerintah, baik kabupaten hingga pusat,” ujarnya.

Dan hal itu sudah kami sampaikan berkali-kali tapi belum ada tanggapan sampai saat ini,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *