Hewan Ternak Mati Mendadak, Sekda Kampar Minta Kerbau Diisolasi

Hewan Ternak Mati Mendadak, Sekda Kampar Minta Kerbau Diisolasi

Media Kampar – Hewan Ternak Mati Mendadak, Sekda Kampar Minta Kerbau Sehat Diisolasi. Sejumlah kerbau milik warga di Kecamatan XIII Koto Kampar setempat mati mendadak diakibatkan penyakit ngorok (Tagere) atau disebut penyakit Septicaemia Epizootica (SE). Makin bertambah banyaknya ternak kerbau warga yang mati mendadak akibat penyakit ngorok (Tagere) atau Septicaemia Epizootica (SE) yaitu Penyakit yang sering menyerang Hewan Ternak Ruminansia khususnya bagi Sapi dan Kerbau yang bersifat akut atau fatal, penyakit inilah yang sering terjadi terutama saat musim hujan tiba. Hewan Ternak Mati Mendadak, Sekda Kampar Minta Kerbau Diisolasi.

Yusri selaku Sekda Kampar meminta untuk penyuluh mengisolasi kerbau masyarakat yang masih sehat untuk menyikapi makin banyaknya hewan ternak yang mendadak mati. Sampai sekarang ini terdata sebanyak 120 ekor ternak warga yang mati mendadak. Nah melihat kondisi itu, Yusripun bersama Kepala OPD dan team meninjau langsung ke lokasi peternakan kerbau yang berada di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar.

Baca Juga : Tips Jaga Kesehatan Musim Pancaroba

Sekda meminta kepada penyuluh membantu masyarakat untuk menyelamatkan hewan ternak kerbau yang masih sehat untuk secepatnya diisolasi, supaya tidak tertular dan tidak merugikan masyarakat setempat. Dia meminta Satpol PP untuk siaga di sekitar lokasi Desa Muara Takus mulai hari ini hingga dua minggu ke depannya. Untuk sekarang masyarakat mulai resah dengan kehadiran beberapa tokeh hewan yang hendak ingin membeli murah ternak-ternak masyarakat setempat, jauh di bawah harga normal dengan cara menakut-nakutinya,” ucap warga sekitar.

Disini kita punya Penyuluh dan Dokter Hewan, Penyakit tersebut bisa diobati dengan langkah awal untuk melakukan isolasi terhadap Hewan Ternak tersebut, jadi Masyarakat jangan mudah menjual dan terpancing oleh ucapan tokeh tersebut, dikarenakan tabungan kita” ucap Yusri. Dalam arahannya ini setelah melakukan penijauan, Sekda meminta Penyuluh untuk bisa membantu masyarakat guna menyelamatkan Hewan Ternak Kerbau yang masih sehat dan agar secepatnya diisolasi, sehingga untuk Penularan Penyakit ini tidak terjadi lagi untuk kedepannya karena tentunya ini akan sangat merugikan Masyarakat sekitar.

Baca Juga : Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Dihadiri Pj Bupati Kampar

Data dari Penyuluh ini diperoleh, di Wilayah XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu, bermulai dari 16 Agustus sampai dengan sekarang, terhitung sekitar 120 ekor ternak kerbau warga yang mati dan juga beberapa kerbau yang dijual sakit serta dijual sehat dikarenakan kekhawatiran masyarakat. “Bahwa disini ada penyuluh dan dokter hewan,” ucap yusri. Penyakit tersebut bisa diobati dengan langkah awal melakukan isolasi terhadap hewan ternak tersebut.

Dengan dilakukannya isolasi ini, Penyuluh akan selalu memantau kondisi Ternak Masyarakat dan juga diberi Vaksin dan Vitamin, kita berharap Sisa Ternak Warga sebanyak 139 Ekor ini bisa diselamatkan.

Diharapkan bagi masyarakat setempat untuk jangan mudah menjual dan terayu oleh perkataan dari tokeh-tokeh tersebut. Dia menjelaskan bahwa disini ada penyuluh dan dokter hewan. Jadi penyakit tersebut bisa diobati dengan langkah awal melakukan isolasi terhadap hewan ternak milik warga setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *